Sumpah Pemuda, Perubahan bukan Peringatan

|


Tepat tanggal 28 Oktober kemarin, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Karna bertepatan di hari Senin, setiap sekolah melakukan upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Hal ini sudah menjadi agenda rutin tiap tahun setiap instasi atau orang melakukan hal yang sama untuk mengenang hari Sumpah Pemuda ini.

Sejatinya, Sumpah pemuda ini jangan hanya diletakkan sebagai sebuah peringatan. Tapi juga, harus ditumbuhkan semangat untuk kaum pemuda atau generasi untuk selalu melakukan perubahan negeri ini menjadi lebih baik. Yaitu menjadi generasi yang tangguh, cerdas, dan berkepribadian Islam.

Untuk memunculkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berkepribadian Islam, negara harus memiliki sistem pendidikan yang unggul. Karna, dengan pendidikan yang unggul, maka generasi yang dicetak adalah generasi yang unggul. Generasi inilah yang dapat membangun negeri ini menjadi lebih dan menggantikan pemimpin-pemimpin yang tidak amah dan tidak bertanggung jawab.

Ironisnya, generasi saat ini sangat jauh dari hal itu, karna proses pendidikan dari sistem pendidikan di negeri ini yang membuat mereka terdidik hanya untuk menjadi generasi penghafal. Hal ini berlaku sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Jadi, tidak salah jika generasi yang didik membiasakan diri untuk melakukan kecurangan (ngebet). Dan ini sudah menjadi tradisi bagi mereka. UN atau UAS pun menjadi ajang kecurangan, pelakunya pun beragam mulai dari peserta didik hingga pengajarpun ikut membantu.

Bukan hanya itu saja, generasi sekarang sudah dicekoki alunan dunia fana yang sekuler. Mereka terjebak dengan gaya hidup yang hedonis dan liberal. Mereka dibiarkan mengikuti arus tanpa arahan. Mereka dibiarkan jauh dari agama. Mereka dijauhkan dari pendidikan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Mereka dibuat menjadi manusia yang bebas memilih. Hingga mereka tidak dapat memiliki masa depan yang cerah.

Freesex, narkoba, aborsi, pemuja manusia, pergaulan bebas, hedonis, permissive, ini adalah serentetan potret buram kehidupan generasi saat ini. Mereka tidak sadar kalau hal ini dibentuk oleh kafir Barat yang terus menghujam kita sebagai generasi, khususnya generasi Islam agar kita dijauhkan dari Islam. Dijauhkan dari mengenalnya kepribadian Islam. Dan dijauhkan dari kehidupan Islam.

Hal ini disebabkan karna sistem Kapitalisme yang mengukung generasi Islam saat ini. Yang menjauhkan kita dari Aqidah dan Syariat Islam. Hingga kita sebagai generasi Islam mengikuti gaya mereka. (Na'udzubillah min zalik)

Padahal, jika negeri ini memilki generasi yang cerdas dan berkualitas, serta memiliki kepribadian Islam, maka negeri ini akan memunculkan generasi yang unggul dan tangguh di masa depan. Dan negeri ini akan dipimpin oleh pemimpin yang memiliki amanah dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.

Solusi perubahannya adalah menjadikan Islam sebagai tatanan kehidupan bagi seluruh manusia. Dan harus mencabut sistem Kapitalisme di muka bumi ini hingga keakar-akarnya. Wallahu'alam bish sahawab.

"Islam, Harga Mati"

Untuk Generasi
Salam Perjuangan


Blogku Pertama
(Pagi yang Semangat)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam Perjuangan

Ya, seharusnya seorang generasi harus menjadi generasi yang unggul dan tanggul. Juga mandiri. Dan bisa menjadi seorang pemimpin bukan pembebek.

Islam, Harga Mati

Posting Komentar